R Haryo C A P
selamat datang di blog saya

Recent Post

Rabu, 17 September 2014
Game Xbox bakal Bisa Dimainkan secara Langsung Menggunakan Browser

Game Xbox bakal Bisa Dimainkan secara Langsung Menggunakan Browser

Microsoft dikabarkan kini tengah melakukan sebuah pengujian untuk memainkan game dalam browser. Game tengah mereka uji tersebut pun bukanlah sebuah game biasa, melainkan game-game untuk konsol game Xbox. Bahkan Microsoft saat ini tengah disebut-sebut sudah menyiapkan satu judul game yang tengah dalam proses pengerjaan.
Mengenai kualitas dari game tersebut pun tak diturunkan oleh pihak Microsoft. Sebuah sumber dari Neowin mengungkapkan kalau game Xbox yang dimainkan menggunakan browser tersebut berjalan pada kecepatan 60FPS. Selain itu, akan ada fitur-fitur lain yang bakal ditambahkan Microsoft untuk game Xbox di browser tersebut.
Kehadiran game Xbox di browser ini pun bakal semakin memperkuat posisi Microsoft di bisnis cloud. Terlebih mereka mempunyai layanan Azure. Di sisi lain, daya saing Xbox di bisnis perangkat konsol game kurang begitu bagus. Hingga saat ini, Microsoft masih belum bisa bersaing secara langsung dengan produk dari Sony, yakni PlayStation.
Meski begitu, tentunya terdapat berbagai permasalahan yang bisa menjadi ganjalan perwujudan hal ini. Salah satunya adalah masalah lisensi. Terlebih kehadiran game Xbox ke browser tentunya bisa mengurangi pendapatan para publisher game dunia. Namun apapun itu, hal ini bakal bisa memberikan revolusi tersendiri untuk dunia game.
sumber : http://www.beritateknologi.com/
Pria Dengan Kumis Terpanjang Di Dunia

Pria Dengan Kumis Terpanjang Di Dunia

Pria Dengan Kumis Terpanjang Di Dunia | Seorang pria asal Jaipur, India, resmi dinobatkan oleh Guinness World Record sebagai pria pemilik kumis terpanjang di dunia. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik Ram Singh Chauhan, memiliki kumis sepanjang 4,2 meter. Dirinya menghabiskan waktu selama 32 tahun untuk memanjangkan kumis kesayangannya itu. Pria berusia 58 tahun ini memerlukan waktu selama dua jam sehari untuk melakukan perawatan pada kumisnya. “Merawat kumis seperti merawat bayi. Saya memiliki kumis sepanjang 4,2 meter ini memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak mudah,” ujar Ram Singh, seperti dikutip Orange, Sabtu (2/11/2013). Ram Singh mulai memanjangkan kumisnya sejak usianya masih remaja. "Saya belum pernah mencukur kumis saya sejak 1970 silam," ungkap pria asal Jaipur, India. "Kumis adalah simbol kebanggaan dan rasa hormat. Di India kuno, kumis berarti segalanya. Hal ini tak ternilai,” tambahnya. okezone 
Beda Core i3, i5 dan i7

Beda Core i3, i5 dan i7

Keluarnya beberapa versi core i, sedikit membingunkan konsumen akan perbedaan performa yang ditawarkan dan juga jumlah core yang tertanam di dalamnya. Jika anda salah satu yang bingung, mungkin tulisan ini sedikit mengurangi kebignungan anda.

Core i3 Seri 5xx

Core i3 seri 500 adalah seri produk yang paling mendasar antara prosesor baru yang ditawarkan oleh Intel. core-i3Core i3 seri 500 adalah prosesor 32nm yang juga didasari dari desain Clarkdaledual core, memilikihyper-threading dan dukungan virtualisasi, tetapi tidak memiliki Turbo Boost. Kinerja produk Core i3 seri 500 secara kasar setara dengan kinerja produk Core 2 Quad seperti Q6600.
Semua produk Core i3 seri 500 menggunakan soket LGA1156 dan akan masuk ke setiap motherboard dengan socket tersebut. Beberapa motherboard P55 yang lebih tua mungkin memerlukan sebuah flash BIOS. Selain itu, kartu grafis akan diperlukan untuk sebuah konfigurasi P55-i3/500.

Core i5 Seri 6xx

Ditempatkan sebagai prosesor Core i5 yang paling kuat, produk Core i5 seri 600 adalah prosesor 32nm yang juga didasari dari desain Clarkdale.
Produk Core i5 seri 600 adalah dual core yang Hyperthreading, memiliki Turbo Boost, virtualisasi, dan instruksi AES. Kinerja prosesor Core i5 seri 600 secara kasar setara dengan mid-range Core 2 Quad dan prosesor Phenom II high-end.
Semua produk Core i5 seri 600 menggunakan soket LGA1156 dan akan masuk ke setiap motherboard dengan socket tersebut. Beberapa motherboard P55 yang lebih tua mungkin memerlukan sebuah flash BIOS juga.

Core i5 Seri 7xx

Varian pertama dari merek Core i5 diperkenalkan, produk Core i5 seri 700 diproduksi di 45nm dan menggunakan desain Lynnfield.
core-i5Prosesor Core i5 seri 700 adalah prosesor quad core. Tidak memiliki Hyperthreading tetapi memiliki Turbo Boost dan melakukan dukungan virtualisasi. Kinerja mereka kira-kira setara atau agak lebih baik dari high end Core 2 Quad dan prosesor Phenom II.
Sementara Core i5 700 prosesor seri LGA1156 prosesor dan masuk ke setiap motherboard dengan soket tersebut, harus diingat bahwa prosesor ini tidak memiliki prosesor grafis yang terintegrasi. Jika ditempatkan dalam motherboard tanpa grafis yang? terintegrasi, seperti motherboard Intel H55 dan H57, sebuah kartu video akan dibutuhkan untuk menampilkan video.

Core i7 Seri 8xx

Beberapa pengembangan dari Core i5 seri 700, prosesor i7 seri 800 dibangun pada prosesor 45nm dan menggunakan desain Lynnfield.
core-i7Prosesor Core i7 seri 800 merupakan prosesor quad core yang meliputi hyper-threading, Turbo Boost, dan virtualisasi. Kinerja prosesor ini merupakan yang terbaik dari setiap prosesor buatan Intel atau AMD.
Dengan soket prosesor LGA1156 dan akan masuk ke setiap motherboard LGA1156, tetapi tidak memiliki prosesor grafis yang terintegrasi. Ini berarti bahwa kartu video akan diperlukan jika digunakan dengan motherboard yang tidak memiliki grafis yang terintegrasi.

Core i7 Seri 9xx

Produk prosesor teratas dari Intel, produk Core i7 seri 9xx ini sebenarnya berdasarkan dari desain Bloomfield,yang merupakan Core i7 pertama yang desain dan dibuat di atas proses manufaktur prosesor 45nm.
Prosesor Core i7 seri 900 adalah prosesor quad core yang meliputi hyper-threading, Turbo Boost, dan virtualisasi. Intel juga membuat Extreme Edition dari garis prosesor dalam seri 900. Ini adalah prosesor tercepat Intel yang telah tersedia dan memungkinkan untuk melakukan overclocking menjadi lebih mudah.
Semua prosesor Core i7 seri 900 menggunakan soket LGA1366. Ini hanya ditemukan pada motherboard yang menggunakan chipset X58.

Tips Membeli Prosesor

Hal ini berlaku secara umum bahwa Core i5 750 tetap memiliki nilai keseluruhan yang terbaik dari semua prosesor. Core I5 750 memberikan kinerja yang dekat dengan prosesor Core i7 dalam kebanyakan situasi. Core i3 dan Core i5 seri 600 tidak lambat, tapi karena perbedaan harga yang begitu tipis maka cukup masuk akal untuk membeli Core i5 seri 750.
Faktanya, prosesor Intel Core i3 menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya dari prosesor Intel yang lebih cepat tetapi juga dari quad core AMD, yang memberikan kinerja yang serupa atau lebih baik dengan harga sedikit lebih rendah. Jika Anda khawatir tentang berapa banyak energi yang komputer Anda gunakan, sebaiknya Anda memilih prosesor Core i3 yang jauh lebih efisien.
Produk Core i7 seri 800 juga merupakan nilai yang baik, khususnya Core i7 seri 860, yang biasanya dijual dengan harga sekitar USD 280 atau USD 290.? Pilihan terbaik dari kinerja yang perspektif adalah Core i5 750 dan Core i7 860.

sumber : http://ahmadmaulana10.blogspot.com/
Pasar Terapung

Pasar Terapung


Mengunjungi kota Banjarmasin akan terasa kurang bila tak menyinggahi pasar terapung Kuin yang terletak di pertemuan Sungai Kuin dan Sungai Barito. Pasar yang menggeliat hanya pada pagi hari dari kira-kira pukul 5.30 hingga 7.30 ini sungguh-sungguh menyuguhkan keindahan yang sulit ditemukan di tempat lain sekaligus artefak hidup model barter yang masih dapat disaksikan di jaman ini. Barter terjadi hanya antar para petani yang saling membutuhkan hasil bumi yang mereka bawa, selebihnya adalah selayaknya para pedagang dan pembeli yang bertemu di sebuah pasar untuk melakukan transaksi.


Kesempatan menyaksikan pasar terapung Kuin akhirnya baru dapat kulakukan pagi hari itu, setelah aku datang ke kota Banjarmasin ini lebih dari 6 kali sejak tahun 2008 hingga 2012 ini.Secara kebetulan, hotel Swiss-belhotel Borneo tempatku menginap malam itu, menawarkan paket jalan-jalan menggunakan perahu motor ke pasar terapung selama kurang lebih 3 jam dengan biaya yang relatif murah yaitu Rp.50.000,00 per orang. Aku langsung mendaftar. Tetapi hingga hampir jam 9 malam tidak ada tamu lain yang mendaftarkan diri. Karena jumlah peserta minimal adalah dua tamu, maka aku setuju untuk membayar 2 kali lipatnya. Dalam hati, aku sebenarnya malah bersyukur bisa bebas menentukan arah dan waktu di sana.

Pagi jam 4.30, aku sudah bangun dan bersiap menuju ke dermaga kecil yang ada di depan hotel. Diantar oleh petugas keamanan hotel, aku dipertemukan dengan pengemudi perahu yang ternyata sejak semalam tidur di dalam perahu kayu ini. Perahu nampak bersih. Dengan atap kayu ulin yang ditutupi seng, perahu ini sebenarnya dapat menampung sekitar 20 orang. Di bagian buritan ada 2 kursi kayu yang dapat diduduki masing-masing 3 orang bila ingin menikmati hembusan angin selama perjalanan atau menyaksikan geliat pasar ini dari sisi yang lebih "fotogenik". 


Perahu berangkat persis jam 5 pagi, menyusuri sungai Martapura, kemudian memotong melalui anak sungai yang kanan-kirinya sudah sangat padat rumah-rumah panggung, sebelum akhirnya sampai di sungai Barito yang lebarnya mungkin lebih dari 400 meter. Dari atas perahu, nampak penduduk sudah mulai melakukan aktivitas, mencuci, mandi, sholat, memasak, dan beberapa orang nampak bersiap-siap di atas perahu juga.


Setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit, perahu yang kutumpangi sampai ke tempat yang disebut pasar terapung Kuin. Letaknya di muara sungai Kuin, persis di belakang bangunan-bangunan kayu yang adalah tempat-tempat penggergajian dan pengolahan kayu log. Ada ratusan batang log berdiameter diatas 60 cm panjang sekitar 8 meter mengapung di pinggiran sungai Kuin. Dari tempat ini aku dapat menyaksikan kapal-kapal besar dan tongkang yang sedang melewati sungai Barito.


Pasar belum mulai ramai, tetapi jukung, sebutan untuk perahu kayu tak bermesin, sudah mulai berseliweran. "Hari ini tidak akan ramai karena sedang musim tanam padi," kata Ahmad (28), pengemudi perahu. Ia buru-buru menambahkan, "Makin lama pasar ini memang kian sepi, entah karena apa?". Benar saja, sampai menjelang aku kembali ke hotel pada jam 7.20, mungkin tak lebih dari 30 jukung yang datang dan pergi ke pasar terapung ini. Meskipun begitu, aku sudah menikmati sebuah tontonan yang apik dan cukup menyentuh hati di pagi hari ini.

sumber  : http://jiwasehat.blogspot.com/
Rumah Adat Banjar

Rumah Adat Banjar

Pemisahan jenis dan bentuk rumah Banjar sesuai dengan filsafat dan religi yang bersumber pada kepercayaan Kaharingan pada suku Dayak bahwa alam semesta yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu alam atas dan alam bawah.Rumah Bubungan Tinggi merupakan lambang mikrokosmos dalam makrokosmos yang besar.Penghuni seakan-akan tinggal di bagian dunia tengah yang diapit oleh dunia atas dan dunia bawah. Di rumah mereka hidup dalam keluarga besar, sedang kesatuan dari dunia atas dan dunia bawah melambangkan Mahatala dan Jata (suami dan isteri). Rumah Bubungan Tinggi melambangkan berpadunya Dunia Atas dan Dunia Bawah.


Dwitunggal Semesta


Pada peradaban agraris, rumah dianggap keramat karena dianggap sebagai tempat bersemayam secara ghaib oleh para dewata seperti pada rumah Balai suku Dayak Bukit yang berfungsi sebagai rumah ritual. Pada masa Kerajaan Negara Dipa sosok nenek moyang diwujudkan dalam bentuk patung pria dan wanita yang disembah dan ditempatkan dalam istana. Pemujaan arwah nenek moyang yang berwujud pemujaan Maharaja Suryanata dan Puteri Junjung Buih merupakan simbol perkawinan (persatuan) alam atas dan alam bawah Kosmogoni Kaharingan-Hindu.

Suryanata sebagai manifestasi dewa Matahari (Surya) dari unsur kepercayaan Kaharingan-Hindu, matahari yang menjadi orientasi karena terbit dari ufuk timur (orient) selalu dinantikan kehadirannya sebagai sumber kehidupan, sedangkan Puteri Junjung Buih berupa lambang air, sekaligus lambang kesuburan tanah berfungsi sebagai Dewi Sri di Jawa. Pada masa tumbuhnya kerajaan Hindu, istana raja merupakan citra kekuasaan bahkan dianggap ungkapan berkat dewata sebagai pengejawantahan lambang Kosmos Makro ke dalam Kosmos Mikro. Puteri Junjung Buih sebagai perlambang "dunia Bawah" sedangkan Pangeran Suryanata perlambang "dunia atas". Pada arsitektur Rumah Bubungan Tinggi pengaruh unsur-unsur tersebut masih dapat ditemukan. Bentuk ukiran naga yang tersamar/didestilir (bananagaan) melambangkan "alam bawah" sedangkan ukiran burung enggang melambangkan "alam atas".

Pohon Hayat

Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi dengan atapnya yang menjulang ke atas merupakan citra dasar dari sebuah "pohon hayat" yang merupakan lambang kosmis. Pohon Hayat merupakan pencerminan dimensi-dimensi dari satu kesatuan semesta. Ukiran tumbuh-tumbuhan yang subur pada Tawing Halat (Seketeng) merupakan perwujudan filosofi "pohon kehidupan" yang oleh orang Dayak disebut Batang Garing dalam kepercayaan Kaharingan yang pernah dahulu berkembang dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Selatan pada periode sebelumnya.

Payung

Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi dengan atapnya yang menjulang ke atas merupakan sebuah citra dasar sebuah payung yang menunjukkan suatu orientasi kekuasaan ke atas. Payung juga menjadi perlambang kebangsawanan yang biasa menggunakan "payung kuning" sebagai perangkat kerajaan. Payung kuning sebagai tanda-tanda kemartabatan kerajaan Banjar diberikan kepada para pejabat kerajaan di suatu daerah.

Simetris

Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi yang simetris, terlihat pada bentuk sayap bangunan atau anjung yang terdiri atas Anjung Kanan dan Anjung Kiwa. Hal ini berkaitan dengan filosofi simetris (seimbang) dalam pemerintahan Kerajaan Banjar, yang membagi kementerian, menjadi Mantri Panganan (Kelompok Menteri Kanan) dan Mantri Pangiwa (Kelompok Menteri Kiri), masing-masing terdiri atas 4 menteri, Mantri Panganan bergelar 'Patih' dan Mantri Pangiwa bergelar 'Sang', tiap-tiang menteri memiliki pasukan masing-masing. KOnsep simetris ini tercermin pada rumah bubungan tinggi.

Kepala-Badan-Kaki

Bentuk rumah Bubungan Tinggi diibaratkan tubuh manusia terbagi menjadi 3 bagian secara vertikal yaitu kepala, badan dan kaki. Sedangkan anjung diibaratkan sebagai tangan kanan dan tangan kiri yaitu anjung kanan dan anjung kiwa (kiri).

Tata Nilai Ruang

Pada rumah Banjar Bubungan Tinggi (istana) terdapat ruang Semi Publik yaitu Serambi atau surambi yang berjenjang letaknya secara kronologis terdiri dari surambi muka, surambi sambutan, dan terakhir surambi Pamedangan sebelum memasuki pintu utama (Lawang Hadapan) pada dinding depan (Tawing Hadapan ) yang diukir dengan indah. Setelah memasuki Pintu utama akan memasuki ruang Semi Private. Pengunjung kembali menapaki lantai yang berjenjang terdiri dari Panampik Kacil di bawah, Panampik Tangah di tengah dan Panampik Basar di atas pada depan Tawing Halat atau "dinding tengah" yang menunjukkan adanya tata nilai ruang yang hierarkis. Ruang Panampik Kecil tempat bagi anak-anak, ruang Panampik Tangah sebagai tempat orang-orang biasa atau para pemuda dan yang paling utama adalah ruang Panampik Basar yang diperuntukkan untuk tokoh-tokoh masyarakat, hanya orang yang berpengetahuan luas dan terpandang saja yang berani duduk di area tersebut. Hal ini menunjukkan adanya suatu tatakrama sekaligus mencerminkan adanya pelapisan sosial masyarakat Banjar tempo dulu yang terdiri dari lapisan atas adalah golongan berdarah biru disebut Tutus Raja (bangsawan) dan lapisan bawah adalah golongan Jaba (rakyat) serta diantara keduanya adalah golongan rakyat biasa yang telah mendapatkan jabatan-jabatan dalam Kerajaan beserta kaum hartawan.

Tawing Halat/Seketeng

Ruang dalam rumah Banjar Bubungan Tinggi terbagi menjadi ruang yang bersifat private dan semi private. Diantara ruang Panampik Basar yang bersifat semi private dengan ruang Palidangan yang bersifat private dipisahkan oleh Tawing Halat artinya "dinding pemisah", kalau di daerah Jawa disebut Seketeng. Jika ada selamatan maupun menyampir (nanggap) Wayang Kulit Banjar maka pada Tawing Halat ini bagian tengahnya dapat dibuka sehingga seolah-olah suatu garis pemisah transparan antara dua dunia (luar dan dalam) menjadi terbuka. Ketika dilaksanakan "wayang sampir" maka Tawing Halat yang menjadi pembatas antara "dalam" (Palidangan) dan luar (Paluaran/Panampik Basar) menjadi terbuka. Raja dan keluarganya serta dalang berada pada area "dalam" menyaksikan anak wayang dalam wujud aslinya sedangkan para penonton berada di area "luar" menyaksikan wayang dalam bentuk bayang-bayang.

Denah Cacak Burung

Denah Rumah Banjar Bubungan Tinggi berbentuk "tanda tambah" yang merupakan perpotongan dari poros-poros bangunan yaitu dari arah muka ke belakang dan dari arah kanan ke kiri yang membentuk pola denah Cacak Burung yang sakral. Di tengah-tengahnya tepat berada di bawah konstruksi rangka Sangga Ribut di bawah atap Bubungan Tinggi adalah Ruang Palidangan yang merupakan titik perpotongan poros-poros tersebut. Secara kosmologis maka disinilah bagian paling utama dari Rumah Banjar Bubungan Tinggi. Begitu pentingnya bagian ini cukup diwakili dengan penampilan Tawing Halat (dinding tengah) yang penuh ukiran-ukiran (Pohon Hayat) yang subur makmur. Tawing Halat menjadi fokus perhatian dan menjadi area yang terhormat. Tawang Halat melindungi area "dalam" yang merupakan titik pusat bangunan yaitu ruang Palidangan (Panampik Panangah). 

Tarian yang ada di kalimantan Selatan

Tarian yang ada di kalimantan Selatan

Tari Banjar adalah seni tari yang dikembangkan oleh suku Banjar, baik berupa tari klasik (baksa, diiringi Gamelan Banjar) maupun tari tradisional (diringi Musik Panting).

Jenis-jenis Tari Banjar


Bagandut Jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayub di Jawa dan ronggeng di Sumatera. Gandut artinya tledek (Jawa).

Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkawinan, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya.

Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan mantera-mantera tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.

Pada masa kejayaannya, arena tari Gandut sering pula menjadi arena persaingan adu gengsi para lelaki yang ikut menari. Persaingan ini bisa dilihat melalui cara para lelaki tersebut mempertontonkan keahlian menari dan besarnya jumlah uang yang diserahkan kepada para Gandut.

Tari Gandut sebagai hiburan terus berkembang di wilayah pertanian di seluruh Kerajaan Banjar, dengan pusatnya di daerah Pandahan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin.

Tari Gandut sejak tahun 1960-an sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama Islam merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional Banjar.

Baksa Dadap

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar. Tarian ini masih dipertunjukkan di keraton Banjar menurut laporan orang-orang Belanda yang mengunjungi keraton Banjar terakhir. Dalam mempersembahkan tarian ini para penari memegang busur dan anak panah yang dipanggil dadap. Mereka melompat dengan senjata ini, sambil mengankat sebelah kaki, bergerak dengan amat cepat, seolah-olah mereka terpaksa mempertahankan diri dari serangan yang datang dari semua sudut.

Baksa Hupak

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Kambang

Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita.
Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu.ya

Tari Baksa Kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri keraton. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar. Tarian ini dipertunjukkan untuk menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran . Setelah tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk menyambut tamu pejabat-pejabat negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional. Disamping itu pula tarian Baksa Kembang dipertunjukkan pada perayaan pengantin Banjar atau hajatan misalnya tuan rumah mengadakan selamatan. Tarian ini memakai hand propertis sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan. Tari Baksa Kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini diiringi seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan mempunya gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembanag dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.

Baksa Kantar

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Kupu-Kupu Atarung

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Lilin

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan membawa lilin.

Baksa Panah

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan memanah yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Tameng

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan menggunakan taming/tameng (perisai) yang disebutkan dalam Hikayat Banjar. Dalam tarian ini sebuah perisai kecil yang dinamakan taming, dan sebilah keris terhunus dipegang. Tarian ini dimulai dengan perlahan-lahan dan dengan penuh hormat dan kemudian sedikit demi sedikit menjadi lebih cepat dan lebih liar, seolah-olah menggambarkan suatu pertarungan.

Baksa Tumbak

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Balatik

Latik artinya tunas, balatik artinya bertunas. Tarian ini menggambarkan tumbuhnya tunas-tunas muda seniman tari Banjar.

Baleha

Merupakan jenis tari berpasangan

Batarasulan

Merupakan jenis tari berpasangan

Bogam

Bogam adalah rangkaian bunga mawar dan melati. Tarian ini merupakan tari selamat datang dengan mempersembahkan kembang bogam kepada para tamu.

Dara Manginang

Tarian ini menggambarkan anak dara yang sedang menginang.

Garah Rahwana

Tarian yang menggambarkan sifat antagonis tokoh Rahwana dalam wayang Banjar.

Hantak Sisit

Merupakan jenis tari berpasangan

Hanoman

Tarian yang menggambarkan tokoh Hanoman pada cerita Ramayana dalam wayang Banjar.

Japin Batuah

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu, semua penari adalah wanita.

Japin Bujang Marindu

Merupakan jenis tari berpasangan yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu. Tari mengambarkan kerinduan seorang kekasih setelah lama pergi merantau kemudian kembali ke kampung halaman.

Japin Dua Saudara

Tarian yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan budaya Melayu.

Japin Hadrah

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam yang mengangkat kesenian Hadrah ke dalam gerak tari yang dinamis, semua penari adalah wanita.

Japin Kuala

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam yang bergaya daerah Banjar Kuala. Penarinya pria dan wanita berpasangan.

Japin Pasanggrahan

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dengan semua penarinya adalah wanita.

Japin Rantauan

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam

Japin Sisit

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam. Penarinya adalah wanita dengan mengenakan busana baju kurung sisit.

Kuda Gepang

Tari prajurit berkuda (kavaleri), merupakan pengaruh budaya Jawa.

Ladon

Ladon merupakan nama pasukan kerajaan Banjar. Tarian ini menggambarkam tari keprajuritan dan semua penarinya laki-laki. Tari ini sering dibawakan sebagai tari pembuka pada kesenian mamanda yaitu teater tradisonal Banjar, yang pertama kali berkembang dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin.

Maayam Tikar

Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin.

Ning Tak Ning Gung

Merupakan tari dolanan anak-anak yang menggambarkan anak-anak yang sedang bermain.

Paris Tangkawang

Merupakan jenis tari berpasangan

Radap Rahayu

Merupakan tari semi klasik Banjar yang sering dalam menyambut tamu agung dan ditarikan dalam upacara perkawinan, para penarinya adalah wanita.
Tari ini menceritakan tentang kapal prabayaksa yang kandas di muara Lokbaitan . Tari ini mengambarkan upacara puja Bantan(tapung tawar)Tujuan tari ini adalah sebagai ucapan rasa bersyukur dan doa agar kapal tidak tenggelam .

Rudat

Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari dalam posisi duduk.

Sinoman Hadrah

Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari dalam posisi berdiri.

Tantayungan

Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan. Sehingga tarian ini terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri diiringi dengan musik karawitan melalui instrument babun, gong, sarunai, dan kurung-kurung. Paduan karawitan ini sangat harmoni dengan kelompok tari yang diperankan.
Seni Tantayungan, awalnya kerap ditampilkan di sebuah desa, yakni Desa AyuangBarabai. Lalu dikembangkan di Kampung Mu’ui, Desa Pangambau Hulu, Kecamatan Haruyanoleh salah satu damang bernama Amat. Seni khas ini kemudian dikalim oleh pelaku seni HST, Sarbaini, di Desa Barikin sebagai seni khas Hulu Sungai Tengah.[4]
Sayang sampai saat ini keberadaan tari Tantayungan telah hilang tergerus zaman

Tanggui

Tari yang menggambarkan para wanita yang memakai tanggui yaitu sejenis topi lebar).

Tameng Cakrawati

Tari yang menggambarkan seorang isteri (Cakrawati) yang melanjutkan perjuangan suaminya melawan penjajah Belanda.

Tirik Kuala

Merupakan jenis tari tradisional yang bergaya tirik, yaitu jenis tari dan lagu yang bergaya daerah Hulu Sungai. Dengan diiringi lagu Tirik Japin.

Tirik Lalan

Merupakan jenis tari tradisional berpasangan (pergaulan) yaitu penari putera dan puteri yang bergaya tirik yaitu jenis tari yang berasal dari daerah Hulu Sungai.

Topeng Kelana

Merupakan jenis tari topeng dengan tokoh Kelana, tari ini merupakan pengaruh budaya Jawa.

Topeng Wayang

Merupakan jenis tari berpasangan

Topeng



Merupakan jenis tari klasik yang berasal dari Tapin yang biasanya dibawakan oleh tiga orang yang masing-masing memainkan sebuah karakter yaitu Gunung Sari, Patih dan Tumenggung dengan diiringi gamelan Banjar. Sebelum melakukan tarian topeng dilakukan suatu ritual dengan menyediakan sesajian terlebih dahulu yaitu sebiji telur ayam kampung, ketan, dan kopi pahit, yang diletakkan di dekat area pertunjukkan, maksudnya agar saat menari, roh dari topeng ini tidak mengganggu si penari. Tarian ini umumnya dilakukan oleh penari pria, kadang-kadang oleh penari wanita.

sumber : wikipedia.co.id & Youtube
Wisata Religi Makam Datu Kalampayan di Kota Martapura

Wisata Religi Makam Datu Kalampayan di Kota Martapura

Nama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau dikenal sebagai Datu Kelampayan menempati hati masyarakat Kalimantan dan Indonesia sebagai ulama besar dan pengembang ilmu pengetahuan dan agama. Belum ada tokoh yang mengalahkan kepopulerannya. Karya-karyanya hinga kini tetap dibaca orang di masjid dan disebut-sebut sebagai rujukan.
Nama kitabnya Sabilal Muhtadin diabadikan untuk nama Masjid Agung Banjarmasin. Nama kitabnya yang lain Tuhfatur Raghibin juga diabadikan untuk sebuah masjid yang tak jauh dari makan Syaikh Arsyad. Tak hanya itu, hampir seluruh ulama di Banjarmasin masih memiliki tautan dengannya. Baik sebagai keturunan atau muridnya. Sebut saja nama almarhum KH Zaini Abdul Ghani, yang dikenal dengan nama Guru Sekumpul itu adalah keturunan Syekh Muhammad Arsyad. Hampir semua ulama di Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Malaysia, pernah menimba ilmu dari syaikh atau dari murid-murid syaikh.
Ulama yang memiliki nama lengkap Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abu Bakar bin Sultan Abdurrasyid Mindanao bin Abdullah Abu Bakar Al-Hindi bin Ahmad Ash Shalaibiyyah bin Husein bin Abdullah Syaikh bin Sayid Abdullah Al-’Aidrus bin Sayid Abu Bakar As-Sakran bin Saiyid Abdur Rahman As-Saqaf bin Sayid Muhammad Maula Dawilah Al-’Aidrus. Silsilahnya kemudian sampai pada Sayidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah. Dengan demikian Syaikh Arsyad masih memiliki darah keturunan Rasulullah.
Abdullah tercatat sebagai pemimpin peperangan melawan Portugis, kemudian ikut melawan Belanda lalu melarikan diri bersama isterinya ke Lok Gabang (Martapura). Dalam riwayat lain menyebut bahwa apakah Sayid Abu Bakar As-Sakran atau Sayid Abu Bakar bin Sayid `Abdullah Al-’Aidrus yang dikatakan berasal dari Palembang itu kemudian pindah ke Johor, dan lalu pindah ke Brunei Darussalam, Sabah, dan Kepulauan Sulu, yang kemudian memiliki keturunan kalangan sultan di daerah itu. Yang jelas, para sultan itu masih memiliki tali temali hubungan dengan Syekh Muhammad Arsyad yang berinduk ke Hadramaut, Yaman. Bapaknya Abdullah merupakan seorang pemuda yang dikasihi sultan (Sultan Hamidullah atau Tahmidullah bin Sultan Tahlilullah 1700-1734 M).
Bapaknya bukan asal orang Banjar, tetapi datang dari India mengembara untuk menyebarkan Dakwah, ia seorang ahli seni ukiran kayu. Semasa ibunya hamil, kedua ibu bapaknya sering berdoa agar dapat melahirkan anak yang alim dan zuhud. Setelah lahir, orangtuanya  mendidik dengan penuh kasih sayang setelah mendapat anak sulung yang dinanti-nanti ini. Beliau dididik dengan dendangan Asmaul-Husna, disamping berdoa kepada Allah. Setelah itu diberikan pendidikan Alquran kepadanya. Kemudian barulah menyusul kelahiran adik-adiknya yaitu; Abidin, Zainal abidin, Nurmein, Nurul Amein.
Syekh Muhammad Arsyad lahir di Banjarmasin pada hari Kamis dinihari, pukul 03.00 (waktu sahur), 15 Safar 1122 H atau 17 Maret 1710 M dan beliau meninggal di Dalam Pagar, 3 Oktober 1812 pada umur 102 tahun atau 15 Shofar 1122 – 6 Syawwal 1227 H.
Makam Datuk kalampayan setiap hari ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah pulau kalimantan dan dari pulau-pula lain di Indonesia, bahkan tidak sedikit mereka datang dari negara tetangga untuk berziarah ke makam Beliau. dari kota martapura bisa ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
sumber : http://wisatabanjarmasin.com/
Back To Top